#TrenSosial: Aksi armada pustaka di Polewali Mandar
- 24 Agustus 2015
Berawal dari inisiatif perahu pustaka, Ridwan Alimuddin kini menggagas becak dan motor pustaka di Polewali, Mandar, Sulawesi Barat.
"(Saya keliling dengan) becak setiap hari di pagi hari, ketika jam-jam sekolah anak-anak keluar main. Pasti ada kelas yang kosong," katanya kepada BBC Indonesia.
"Banyak yang berpendapat minat baca di Indonesia kurang. Tetapi selama saya jalan, pendapat itu terbantahkan, saya berpendapat yang tidak ada itu fasilitas."
"Bayangkan kalau saya bawa becak, anak-anak itu berebutan buku, setengah jam saya di sana, penuh terus becaknya."
Ridwan mengatakan ide membuat becak muncul setelah dia dan Nirwan Ahmad Arsuka menginisiasi perahu pustaka yang rencananya akan berlayar ke pulau-pulau untuk menyediakan bacaan bagi anak-anak.
"Beberapa minggu ini perahu belum berlayar. Rencananya minggu ketiga dan keempat Agustus baru mulai."
"Saya buat becak karena saya berpikir: masa saya jangkau pulau-pulau kecil tapi lingkungan saya sendiri tidak dikasih bacaan."
Selain becak, Ridwan juga memanfaatkan motor tua untuk dijadikan perpustakaan keliling di wilayah pegunungan.
"Kebetulan kecamatan tempat tinggal saya, memiliki beberapa desa di bukit. Itu hanya bisa dijangkau pakai motor."
Menurut UNESCO, Indonesia telah membuat langkah besar untuk mengurangi buta huruf dalam beberapa tahun terakhir. Angka buta huruf turun dari 15,4 juta pada 2004 menjadi 6,7 juta pada 2011.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan BBC, Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI), Setia Dharma Madjid, mengatakan minat baca naik di kalangan pedesaan namun daya beli menjadi hambatan besar.
Selain Ridwan, ada juga rekannya Muhammad Rahmat, 42, yang menggagas bendi pustaka.
Kepada BBC Indonesia, Rahmat mengatakan beroperasi tiap hari minggu sore berkeliling di desa-desa. "Saya lihat bendi sudah sangat jarang digunakan, karena digantikan becak dan ojek. Padahal dulu waktu saya kecil, banyak sekali bendi," katanya.
Nantinya, Rahmat yang aktif di Yayasan Kebudayaan Akar berharap bahwa gerakan sastra di Polewali Mandar bisa terus berkembang dengan kegiatan lain, seperti mendongeng atau diskusi buku.
sponsored by
0 comments:
Post a Comment