obrolan dengan keponakan

by 8:08 PM 0 comments
obrolan saya dg keponakan, setelah beberapa tahun saya melakukan perjalan panjang.
saya tidak tahu apakah dia paham dg apa yg saya katakan atau tidak.
Om adalah anggota keluarga baru. Om kembali setelah lama menghilang, karena perjalanan jauh.
Jika ditanya tentang perjalanan, Om selalu khawatir tentang dua hal. Yang pertama, bagaimana keluarga di rumah? Masihkah kalian ingat siapa Om? Atau kalian sudah benar-benar lupa?
Ada yang bilang lupa adalah masalah utama dalam hidup ini. Karena lupa, kita sering mencari hal-hal lain untuk dianggap benar.
Contohnya, dalam perjalanan Om melihat seorang wanita yang mengenakan tudung berpelukan di tempat umum. Kemudian ibu-ibu di sekitar tempat itu mulai berkasak-kusuk (Kebiasaan klasik ibu-ibu sejak zaman pra-sejarah).
Bagaimana dengan hal itu? Karena ini agak sedikit lucu. Bagaimana jika wanita itu hanya lupa bahwa di tempat itu, ada ibu-ibu yang kegemarannya adalah kasak-kusuk alias bergosip? Bagaimana jika orang yang memeluk wanita itu, juga lupa bahwa wanita yang dipeluknya mengenakan tudung (Setidaknya tudung itu menjadi simbol untuk sesuatu bukan?) Bagaimana jika ibu-ibu itu, hanya lupa kalau menggosipkan seseorang sebenarnya tidak terlalu berguna juga.
Jadi sederhananya, kita hanya lupa apa yang sejatinya benar. Seperti wanita, seseorang yang memeluk wanita, dan Ibu-ibu, yang Om temui di perjalanan itu. Berbicara tentang kenyataan bahwa benar bersifat majemuk adalah masalah lain lagi.
Om masih suka membahas hal-hal seperti itu. Sedikit absurd memang. Absurd? Mungkin sebelum kita melanjutkan apapun yang akan kita sama-sama mulai dari sekarang, kalian perlu tahu, Om menyukai hal-hal yang absurd. ini juga Om temukan diperjalanan. Jika diperhatikan, kita memang selalu melakukan hal-hal absurd bukan? Contoh sederhananya, menganggap sesuatu yang tidak kita miliki akan lebih membahagiakan kita, daripada sesuatu yang sudah kita miliki.
Ada beberapa hal yang akan kita lakukan mulai dari sekarang (Jika kalian tertarik untuk mengenal Om kalian yang baru kembali ini, tentunya). Kita akan sama-sama berfikir, mengambil sudut pandang, memahami, dan membenarkan sesuatu.
Oh ya, mungkin kalian bingung tentang nama. Nama Om ya, Om. Maksud Om, pangil saja “Saya” dengan “Om”. Jika kalian punya kesempatan, coba tanyakan pada ibu atau bapak kalian. Maka dia pasti mengenal Om.
Om adalah saudara ayah atau ibu kalian. Dengan kata lain, Om adalah ayah ke-dua kalian. Maka, kalian anggaplah Om seperti itu.
Selanjutnya. Karena tugas Ayah adalah mendidik anaknya, dan menumbuhkan sesuatu di dalam dirinya. Maka Om juga seperti itu. Om ingin nantinya, setelah kita saling mengenal, Kalian dapat menumbuhkan sesuatu di dalam diri kalian sendiri. Membuat kalian ingat lebih tepatnya. Karena sekali lagi, masalah utama kita saat ini hanyalah “Lupa”.
Selanjutnya, hal kedua yang menjadi keresahan Om. Ini akan berhubungan dengan sapaan Om pada kalian. Anak-anak Alam.
Apa kalian tahu kalian sedang berada di mana? Jika belum, ini jawabannya, kalian sedang berada di tengah ALAM RAYA.
Tugas kalian selanjutnya adalah membayangkan kata “Raya” yang mengikuti kata Alam tersebut. Sangat besar bukan? Om sering merasakan perasaan aneh tentang hal ini. Misalnya ketika duduk di tepi pantai dan menyadari itu adalah batas tanah yang dapat kalian pijak, dan dibelahan alam lain, masih ada banyak tepian lain. Tentang hal ini, keterbatasan memang selalu menjadi hal yang memuakkan.
Atau ketika berada di puncak gunung. Maka Om berpikir tentang masih ada banyak puncak lain di belahan alam lain. Sekali lagi tentang hal ini, keterbatasan lagi-lagi menjadi hal yang selalu memuakkan.
Maka keluarlah! Karena itu Om memanggil kalian anak-anak alam. Karena itu, jangan takut pada dunia dan anggap tempat kalian berpijak adalah ibu kalian. Dari sana lihatlah segala hal, pikirkan, dan mengerti hal yang kalian lihat itu.
Pada akhirnya, kembalinya Om dari perjalanan dan bertemu dengan kalian ini memiliki sebuah tujuan. Om hanya ingin, nantinya kalian mau menemani Om pergi keluar menjenguk ibu kalian. Waktu itu ibu pernah berkata, dia punya banyak pesan yang ingin disampaikan pada kalian. Dengan kue jahe dan teh hangat, dia menunggu dan ingin mengajak kalian mengobrol. Dan tugas Om adalah menjemput kalian untuk ke sana.






sponsored by
  


Pak Lurah

Developer

apa saja selain hidup

0 comments:

Post a Comment