Menjaga Kelestarian Sungai Kita

by 12:53 AM 0 comments
Menjaga Kelestarian Sungai Kita

Oleh : M.F. Hazim




Saat ini, masalah pencemaran sungai tidak hanya menjadi masalah di kawasan perkotaan saja, tapi juga di pedesaan. Kita selama ini sudah biasa jika mendengar berita tentang sungai di perkotaan, semisal kali ciliwung  yang dipenuhi dengan sampah, baik itu dari limbah rumah tangga dan limbah industri. Daerah pedesaan yang saya maksud di sini bukan kawasan pedesaan yang ada di gunung atau daerah pedesaan yang masih jauh dari pembangunan. Tapi daerah pedesaan yang sudah berkembang, yang sudah terjamah globalisasi dan pembangunan yang kian hari makin menjadi-jadi. Ya, saat ini kawasan pedesaan tak jauh beda dengan kawasan pemukiman yang ada di kota, banyak pembangunan yang sudah dilakukan dan perkembangan jumlah penduduk pun semakin pesat.

Sayangnya perkembangan yang bisa membawa Indonesia semakin maju itu, tidak diiringi dengan kemajuan sistem pengelolaan dan juga pola pikir masyarakatnya. Akibatnya adalah banyaknya permasalahan yang timbul sebagai efek dari pembangunan, diantaranya seperti masalah sosial, masalah ekonomi, lingkungan, dan sebagainya. Dan dari sekian banyak masalah itu, yang akan menjadi fokus pembahasan dalam atikel ini adalah mengenai masalah pencemaran sungai. Yang mana dari pencemaran sungai ini bisa memberikan dampak negatif yang sangat banyak bagi masyarakat, diantaranya seperti banjir dan krisis air bersih.

Pada tahun 90an, kita masih sering menemukan sungai-sungai yang masih mengalir dengan jernih dan deras tanpa ada hiasan sampah plastik, kotoran manusia atau limbah dari industri atau rumah tangga. Pada pada awal tahun 2000 hingga hari ini, pemandangan sungai yang masih asri seperti itu sangat sulit untuk ditemukan. Tapi kita akan dengan mudah menemukan sungai yang kumuh, kotor, airnya keruh, berbau tidak sedap, dan permukaannya dipenuhi berbagai macam benda yang tidak seharusnya ada di sungai. Hal ini sungguh ironis, karena ditemukan di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern yang seharusnya sudah melek dan paham akan kebersihan lingkungannya.

         Padahal jika kelestarian sungai terjaga, akan sangat banyak manfaat yang bisa didapatkan masyarakat diantaranya :
1.       Ketersediaan air bersih
2.       Sarana irigasi
3.       Sarana transportasi
4.       Tempat pariwisata
5.       Budidaya Perikanan
6.       Sebagai energi pembangkit listrik


      Nah, bagaimana cara menjaga agar sungai tetap bersih dan kelestarianya terjaga, ada beberapa cara yang mungkin sudah menjadi pemahaman umum dan banyak diketahui masyarakat, diantaranya :
1.       Tidak membuang sampah ke sungai
2.       Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
3.       Melakukan penataan yang baik terhadap bangunan yang berdiri di dekat sungai
4.       Tidak melakukan pengerukan pasir yang berlebihan di sungai


      Hal-hal di atas sudah banyak diketahui oleh masyarakat, tapi pada kenyataannya mereka masih saja tidak bisa menerapkan hal itu dengan baik. Menurut saya tentunya hal itu sangat berhubungan dengan pola pikir masyarakat itu sendiri dan juga kurangnya kontrol dari pihak yang berwenang untuk menegakkan aturan-aturan tersebut, yaitu pemerintah.
     
      Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Di bawah ini saya uraikan beberapa langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menjaga kelestarian dan kebersihan sungai.

1.       Menyadarkan dan merubah pola pikir masyarakat, khususnya penduduk yang tinggal di sekitar sungai. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan, pembagian selebaran yang mengajak untuk menjaga kelestarian sungai, melakukan pembinaan door to door yang dilakukan aparat desa atau relawan. Atau dengan menggunakan media Komunikasi Informasi dan Edukasi massa melalui pemutaran film atau media seni lainnya (wayang, ketoprak dan sebagainya yang disesuaikan dengan budaya setempat), yang mana di dalam media tersebut dimasukkan pesan-pesan dan ajakan untuk menjaga kebersihan sungai. Sehingga diharapkan masyarakat bisa sadar dan merubah mindsetnya untuk menjadi pribadi-pribadi yang turut serta menjaga lingkungan.

2.       Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab dan berkepentingan dalam hal kebersiha lingkungan, seharusnya bisa membuat aturan terkait kebersihan sungai, yang benar-benar mengikat dan menerapkannya dengan tegas. Dan apabila aturan tersebut dilanggar, maka bisa diterapkan sanksi berupa hukuman denda atau hukuman kurungan penjara. Sehingga para pelanggar aturan bisa benar-benar jera.

3.       Pengelolaan kebersihan lingkungan yang dilakukan dengan profesional dan sungguh-sungguh. Misal setiap dua kilo meter dari panjang sungai, disiapkan seorang petugas kebersihan, yang bertugas mengontrol dan mengawasi kebersihan lingkungan sungai. Dan setiap bulannya digaji, bisa dari anggaran desa atau dari iuran warga. Hal tersebut juga sangat berguna untuk memberikan lapangan kerja bagi masyarakat.

4.       Melibatkan tokoh masyarakat untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendorong agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan sungai.

5.       Menggerakkan organisasi-organisasi warga seperti PKK, pengajian warga dan organisasi-organisasi pemuda yang ada di lingkungan masyarakat, seperti karang taruna, pemuda NU, pemuda muhammadiyah dsb. Untuk aktif melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sungai secara berkala.

6.       Perbanyak tempat sampah di titik-titik yang dekat dengan kawasan sungai dan di tempat yang selainnya. Karena perilaku membuang sampah di sungai salah satunya dikarenakan  kurangnya sarana tempat sampah, sehingga masyarakat menjadikan sungai sebagai alternatif tempat pembuangan sampah.

Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan dalam artikel ini bisa menjadi acuan untuk mengelola dan melestarikan sungai dan yang paling penting adalah kita harus segera menerapkan langkah-langkah tersebut sebelum semuanya menjadi terlambat dan kita hanya akan menyesalinya. Dan semoga bisa memberikan kontribusi untuk program 100Resilient Cities Semarang.



Pak Lurah

Developer

apa saja selain hidup

0 comments:

Post a Comment