diskusi seni rupa : human trafficking

by 11:26 PM 0 comments


Beberapa waktu lalu saya diundang untuk menghadiri sebuah acara diskusi seni rupa dengan tema human traficking. Acara ini diselenggarakan di rumah budaya tembi, yogyakarta.
Acara ini diadakan sebagai salah satu agenda dari pameran lukisan human karya teman saya bapak jupri abdullah. diskusi ini menghadirkan dua pembicara yakni Kuss Indarto (kurator dan kritikus seni rupa) dan Rindang Farihah (Direktur Mitra Wacana Women Center) dan moderator Slamet Riyadi Sabrawi. Diskusi yang dilangsungkan di Ruang Mrican Tembi Rumah Budaya.


Dalam paparannya Kuss Indarto menyampaikan bahwa karya seni bisa menjadi media ekspresi yang sangat personal, yang bahkan orang lain sering tidak tahu apa pesan yang hendak disampaikan senimannya. Hal demikian dapat dicontohkan misalnya dalam karya-karya almarhum Nashar. Namun seni juga bisa menjadi media kesaksian atas segala sesuatu, misalnya bisa dilihat dalam karya-karya Joko Pekik. Bisa juga menjadi alat koreksi atau kritik sosial, menjadi penyeimbang problem-problem sosial kemasyarakatan. Karya seni bisa juga menjadi sistem tanda ruang baru. Pada sisi ini cakupan fungsi karya seni bisa merambah ke banyak sisi, maksud, dan pesan. 


Apa yang dilakukan Jupri Abdullah dengan karyanya yang bertemakan “Human Trafficking” bisa disebut sebagai media atau alat ekspresi sosial. Jupri merasa gelisah dengan banyaknya kasus human trafficking yang menimpa warga Indonesia. Kegelisahan ini mendorong Jupri untuk meriset, mendalami kasus-kasus human trafficking yang sesungguhnya bukan hanya menjadi kegelisahannya pribadi, namun juga kegelisahan sosial. Melalui riset ini kemudian Jupri merenung, berdialog di dalam dirinya, serta kemudian menuangkannya dalam karya seni (lukisan). Karya Jupri bisa disebut sebagai karya kesaksian itu. Kesaksian Jupri melalui karya seni ini bersifat menggugah dan mungkin juga menggugat. 


Apa yang digelisahkan Jupri ini memang merupakan kenyataan yang terjadi di Indonesia. Hal demikian ditegaskan oleh Rindang Farihah. Antara lain Rindang menyampaikan bahwa ada cukup banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi korban human trafficking di antaranya adalah minimnya informasi dan tanggung jawab dari perekrut, minim pengalaman dan pendidikan sehingga mudah tertipu, kesenjangan budaya, buta hukum, pemalsuan identitas yang tidak disadari baik oleh pemegang identitas maupun petugas pembuat identitas, dan jebakan utang.


semoga dengan karya-karya seperti ini, seni bisa memberikan lebih banyak sumbangsih dan peran untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik lagi. 





sumber gambar : dokumentasi pribadi

Pak Lurah

Developer

apa saja selain hidup

0 comments:

Post a Comment